sungairadak
Posts by Dedi Budiyanto:
Program Ketahanan Pangan (Penanaman Jagung)
Kubu Raya – Pemerintah Desa Sungai Radak Dua, Kecamatan Terentang, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui sinergi lintas sektor, pemerintah desa menggelar kegiatan penanaman jagung seluas 1 hektare di tanah milik desa, dengan melibatkan Polsek Terentang, SMKN 1 Terentang, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tim Ekspedisi Patriot Transmigrasi serta masyarakat Petani setempat.
Kepala Desa Sungai Radak Dua, Buang wi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa sekaligus memanfaatkan aset desa secara produktif.
> “Program ini bukan hanya sekadar kegiatan pertanian, tetapi juga bentuk kolaborasi dan semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat. Penanaman jagung di lahan seluas satu hektare ini kita lakukan di tanah milik desa agar hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama,” ujar Buangwi dalam kegiatan tersebut.
Selain untuk menjaga ketersediaan pangan, program ini juga bertujuan meningkatkan perekonomian warga melalui hasil panen jagung, serta memberi kesempatan bagi siswa SMKN 1 Terentang untuk belajar langsung praktik pertanian di lapangan.
Kapolsek Terentang, Iptu Melki menyambut baik kegiatan tersebut dan menyatakan dukungan penuh dari pihak kepolisian.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Sungai Radak Dua. Kolaborasi seperti ini penting tidak hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat, pendidikan, dan masyarakat,” ujarnya.
Dengan target penanaman seluas 1 hektare, Pemerintah Desa Sungai Radak Dua optimistis hasil panen akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pemerintah. Langkah ini diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat desa dan contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola potensi sumber daya dengan memanfaatkan Tanah Desa secara mandiri dan berkelanjutan.
Upaya Mendukung Ketahanan Pangan ICRAF Resmikan Pembangunan Demplot Agro Silvi-Fishery
KUBU RAYA – Desa Sungai Radak Dua, di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, menjadi saksi bagi peresmian pembangunan demoplot agro silvo-fishery dengan sistem Surjan, sebagai upaya inovasi pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Pembangunan demoplot yang dilakukan oleh ICRAF Indonesia melalui program Peat-IMPACT ini, menawarkan harapan baru bagi masyarakat setempat dengan mengatur tata kelola air pada lahan yang tergenang selama musim kemarau.
Pendekatan agro-silvo-fishery yang mengintegrasikan budidaya pertanian, perkebunan/kehutanan, dan perikanan yang dilakukan dengan sistem Surjan ini, secara simultan dapat menjadi solusi bagi kendala yang selama ini dihadapi masyarakat Desa Sungai Radak Dua.
Sistem Surjan merupakan sistem budidaya pada lahan rawa yang menerapkan bentuk ‘gundukan’ dan ‘cekungan’ serta pembuatan kanal sebagai pengatur tata air di lahan.
Model usaha tani yang inovatif ini tidak hanya mengoptimalkan lahan yang ada tetapi juga berpotensi meningkatkan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sejauh ini, pemerintah desa telah berkontribusi dalam membangun surjan pada lahan desa seluas 15 hektar dari rencana yang diharapkan seluas 25 hektar.
Sementara ICRAF berkontribusi dalam memberikan pelatihan kepada kelompok tani dan membangun demoplot seluas 0,5 hektar yang telah dibangun dalam kurun waktu lima bulan sejak November 2023.
Koordinator ICRAF Indonesia untuk Kalimantan Barat, Happy Hendrawan, mengatakan, peresmian demoplot ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada pemerintah desa dan warga masyarakat Desa Sungai Radak Dua serta pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya atas kontribusinya dalam upaya pengelolaan lahan yang terintegrasi dalam bentuk agro-silvo-fishery.
Menurut Happy, ICRAF adalah lembaga penelitian yang menghasilkan sistem atau model dari objek yang diteliti. Oleh karena itu, ICRAF lebih mengedepankan sistem percontohan seperti pertanian terpadu atau agro-silvo-fishery yang sedang dikembangkan dibandingkan bantuan bantuan dalam bentuk fisik. Diharapkan model usaha tani ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa lain yang memiliki kondisi lingkungan serupa untuk mengadopsinya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Tri Indriastuty, yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, lahan demoplot ini nantinya bisa ditanami tanaman holtikultura cabe yang dapat menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi dan ketahanan pangan masyarakat, sebagaimana arahan Bupati Kubu Raya untuk penanaman cabe mandiri
“Outputnya adalah bagaimana usahatani ini nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, baik dari tanaman maupun ikan yang dikembangkan. Harapannya program ini dapat berjalan terus sebagai model meskipun nantinya ICRAF sudah tidak mendampingi lagi. Hasil dari program ini juga dapat berkontribusi bagi penanganan pengurangan kemiskinan ekstrim dan stunting”, ujarnya.
Melalui pengembangan agro-silvo-fishery dengan sistem surjan ini diharapkan masyarakat dapat mencapai ketahanan pangan dari berbagai jenis tanaman hortikultura semusim, memiliki tambahan pendapatan dari pinang dan durian serta palawija dan ikan, serta menghasilkan bahan bakar arang dari tanaman laban.
“Pada skala desa, model usahatani ini dapat menciptakan peluang ekowisata seperti pemancingan dan agrowisata. Sementara dari aspek lingkungan, penerapan sistem ini akan mengurangi penggunaan api sebagai alat penyiapan lahan, penggunaan pestisida kimia karena mempertimbangkan keberadaan ikan di lahan, dan mengoptimalkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah”, ujar Subekti Rahayu, Carbon Biodiversity Specialist ICRAF Indonesia.
“Untuk itu, pembangunan demoplot agro silvo-fishery di Desa Sungai Radak Dua ini juga diharapkan dapat menjadi tempat pembelajaran yang strategis dalam pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan bagi para pihak terkait,” tutup Rahayu. (arf)
ICRAF Bangun Demoplot Sistem Surjan di Kubu Raya
KBRN, Kubu Raya: Desa Sungai Radak Dua menjadi saksi peresmian pembangunan demoplot agro-silvo-fishery dengan sistem Surjan, Selasa (21/5/2924). Pembangunan demoplot oleh ICRAF Indonesia sebagai upaya inovasi pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
“Kegiatan peresmian demoplot ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada pemerintah desa dan warga masyarakat Desa Sungai Radak Dua serta pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya atas kontribusinya dalam upaya pengelolaan lahan yang terintegrasi dalam bentuk agro-silvo-fishery,” ujar Koordinator ICRAF Indonesia untuk Kalimantan Barat, Happy Hendrawan, dalam rilisnya, Rabu (22/5/2024).
Pembangunan demoplot di Desa Sungai Radak Dua, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya dilakukan ICRAF Indonesia melalui program Peat-IMPACT. Pembangunan demoplot menawarkan harapan baru bagi masyarakat setempat dengan mengatur tata kelola air pada lahan yang tergenang selama musim kemarau.
Pendekatan agro-silvo-fishery yang mengintegrasikan budidaya pertanian, perkebunan/kehutanan, dan perikanan yang dilakukan dengan sistem Surjan ini, secara simultan dapat menjadi solusi bagi kendala yang selama ini dihadapi masyarakat Desa Sungai Radak Dua.
Sistem Surjan merupakan sistem budidaya pada lahan rawa yang menerapkan bentuk ‘gundukan’ dan ‘cekungan’ serta pembuatan kanal sebagai pengatur tata air di lahan. Model usaha tani yang inovatif ini tidak hanya mengoptimalkan lahan yang ada tetapi juga berpotensi meningkatkan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sejauh ini, pemerintah desa telah berkontribusi dalam membangun surjan pada lahan desa seluas 15 hektare dari rencana yang diharapkan seluas 25 hektare. Sementara ICRAF berkontribusi dalam memberikan pelatihan kepada kelompok tani dan membangun demoplot seluas 0,5 hektare yang telah dibangun dalam kurun waktu lima bulan sejak November 2023.
Menurut Happy, ICRAF adalah lembaga penelitian yang menghasilkan sistem atau model dari objek yang diteliti. Karena itu, ICRAF lebih mengedepankan sistem percontohan seperti pertanian terpadu atau agro-silvo-fishery yang sedang dikembangkan dibandingkan bantuan-bantuan dalam bentuk fisik.
“Diharapkan model usaha tani ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa lain yang memiliki kondisi lingkungan serupa untuk mengadopsinya,” kata Happy.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Tri Indriastuty mengatakan, lahan demoplot ini nantinya bisa ditanami tanaman hortikultura cabai yang dapat menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi dan ketahanan pangan masyarakat, sebagaimana arahan Bupati Kubu Raya untuk penanaman cabai mandiri.
“Outputnya adalah bagaimana usaha tani ini nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, baik dari tanaman maupun ikan yang dikembangkan. Harapannya program ini dapat berjalan terus sebagai model meskipun nantinya ICRAF sudah tidak mendampingi lagi. Hasil dari program ini juga dapat berkontribusi bagi penanganan pengurangan kemiskinan ekstrem dan stunting,” ujar Tri yang hadir mewakili Penjabat Bupati Kubu Raya saat peresmian demoplot.
Melalui pengembangan agro-silvo-fishery dengan sistem surjan ini diharapkan masyarakat dapat mencapai ketahanan pangan dari berbagai jenis tanaman hortikultura semusim, memiliki tambahan pendapatan dari pinang dan durian serta palawija dan ikan, serta menghasilkan bahan bakar arang dari tanaman laban.
“Pada skala desa, model usaha tani ini dapat menciptakan peluang ekowisata seperti pemancingan dan agrowisata. Sementara dari aspek lingkungan, penerapan sistem ini akan mengurangi penggunaan api sebagai alat penyiapan lahan, penggunaan pestisida kimia karena mempertimbangkan keberadaan ikan di lahan, dan mengoptimalkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah,” ucap Subekti Rahayu, Carbon Biodiversity Specialist ICRAF Indonesia. “Untuk itu, pembangunan demoplot agro-silvo-fishery di Desa Sungai Radak Dua ini juga diharapkan dapat menjadi tempat pembelajaran yang strategis dalam pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan bagi para pihak terkait.”
Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan Berikan Manfaat bagi Masyarakat
KBRN, Kubu Raya: Desa Sungai Radak Dua, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, menjadi pionir pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan di Kalimantan Barat melalui penerapan agro-silvo-fishery dengan sistem Surjan. Desa ini, yang merupakan salah satu desa binaan Peat-IMPACT, telah berhasil membangun demoplot agro-silvo-fishery, sebuah inovasi yang memadukan pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam satu ekosistem terpadu.
Sistem Surjan adalah metode budidaya lahan rawa yang mengoptimalkan penggunaan lahan melalui teknik ‘gundukan’ dan ‘cekungan’, serta pembuatan kanal untuk mengatur tata air. Pendekatan ini tidak hanya memaksimalkan potensi lahan gambut, tetapi juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan masyarakat setempat.
Inovasi ini menandai langkah maju dalam pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dan menjadi harapan baru bagi ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat lokal. Di tengah tantangan perubahan iklim, sistem Surjan menawarkan solusi adaptif yang mampu menciptakan model pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan.
Untuk mendukung dan mengevaluasi keberhasilan inovasi ini, Head of Climate and Environment dari Kedutaan Besar Jerman Maike Elizabeth Lorenz, melakukan kunjungan ke Desa Sungai Radak Dua, Kamis (22/8/2024) pagi.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung salah satu hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Peat-IMPACT, sebuah program yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jerman melalui Inisiatif Iklim Internasional (BMU-IKI) selama empat tahun terakhir.
Maike berkesempatan bertemu dan berdialog langsung dengan para petani serta masyarakat Desa Sungai Radak Dua, termasuk para pemangku kepentingan di Kabupaten Kubu Raya dan Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kunjungannya, Maike juga menyempatkan diri berdialog dengan guru dan siswa SMK Pertanian setempat.
“Saya sangat senang melihat semua pemangku kepentingan hadir di sini untuk berdiskusi tentang pengelolaan gambut yang berkelanjutan. Saya juga bangga pada adik-adik SMK yang telah menjadikan demoplot yang dibangun sebagai media pembelajaran, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Selain itu, saya sangat gembira ketika melihat sudah ada lahan baru yang dibangun oleh pemerintah desa, yang dapat memperluas manfaatnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Sungai Radak Dua,” kata Maike.
Maike menilai, program Agro-Silvo-Fishery Desa Sungai Radak Dua ini menggunakan lahan yang sangat luas sekali dan berbagai macam tanaman ditanam di sini.
“Sangat sangat senang sekali melihat keindahan perkebunan ini, karena di sini juga dilengkapi demplot yang sangat menunjang pertanian,” ujar Maike.
Program Peat -IMPACT, yang dilaksanakan ICRAF Indonesia, telah membangun demplot seluas 0,5 hektare dalam waktu lima bulan sejak November 2023, di Desa Sungai Radak Dua. Program ini juga melibatkan pemerintah desa yang telah berkontribusi dalam pembangunan sistem Surjan pada lahan seluas 15 hektar, dengan target akhir mencapai 30 hektare.
Selain itu, ICRAF juga memberikan pelatihan kepada kelompok tani setempat untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem ini. Pembangunan demplot ini menawarkan harapan baru bagi masyarakat Desa Sungai Radak Dua dalam mengelola lahan yang sering tergenang saat musim kemarau.
Pendekatan agro-silvo-fishery diharapkan menjadi solusi untuk tantangan pengelolaan lahan gambut, memungkinkan ketahanan pangan, dan tambahan pendapatan dari berbagai tanaman. Kepala Desa Sungai Radak Dua, Buang Widiyanto, mengatakan, tahun lalu, pembukaan lahan yang dimulai bersama ICRAF telah ditanami dan kini nampak mulai tumbuh.
“Komitmen kami tahun ini adalah melanjutkan pembukaan lahan desa untuk memperluas pertanian agro-silvo-fishery dengan memanfaatkan dana desa yang ada. Dengan adanya program ketahanan pangan yang sedang dijalankan, kami berharap dukungan dari SKPD Kubu Raya dan Provinsi agar program peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” ucap Kamaruzaman.
Pembangunan demoplot agro-silvo-fishery di Desa Sungai Radak Dua ini juga diharapkan dapat menjadi tempat pembelajaran yang strategis dalam pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan bagi para pihak terkait, untuk selanjutnya dapat diadopsi dan dikembangkan ke daerah lainnya.
Semangat Komunitas Desa Radak Dua Dalam Bimbingan Teknis Komunitas Keamanan Pangan Desa

PENINGKATAN KAPASITAS PERANGKAT DESA SUNGAI RADAK DUA

Kamis tanggal 17 Februari 2022,telah dilaksanakan kegiatan tata kelola keuangan desa di desa Sungai Radak Dua kecamatan Tererentang kabupaten Kubu Raya,sasaran kegiatan ini adalah tak lain untuk peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa ,baik untuk perangkat desa dan untuk BPD

Pada kesempatan kegiatan ini turut hadir pula bapak Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu bapak Drs.Jakariansyah,MSi didampingi oleh Ibu Rini Kurnia Solihat, S.STP, MA
Selaku Kabid Bina keuangan dan Aset desa serta Turut hadir pula Kasi Keuangan selaku Narasumber Yaitu Bapak Abdul Hafidz ,SE
Dalam kegiatan hari ini Disampaikan oleh Bapak Kepala Desa Sungai Radak Dua Bapak Buang Widiyanto Kegiatan ini sengaja di laksanakan tak lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta tupoksinya para kasi dan kaur supaya bekerja nya sesuai dengan tupoksi masing2 serta tidak ada lagi kesalahan 2 dalam pembuatan SPJ dan laporan keuangan.
Disampaikan pula oleh bapak kadis bahwa ada nya peran penting oleh BPD yang notabene nya adalah sebagai pengawas kegiatan maka dari itu perlunya sinkronisasi antara BPD dan Pemerintah Desa ,
BPD wajib mengetahui semua dokumen 2 baik itu rkpdes,dan APBDes nya, dipelajari serta di pahami kemudian di awasi kegiatannya sesuai atau tidak nya serta bpd juga harus membuat laporan yang harus disampaikan ke dinas melalui camat.
Untuk perangkat desa beserta staf desa nya diakui oleh Ibu Kabid ini sudah selaras,sudah sejalan sudah sesuai dengan tupoksi nya
Tidak ada lagi yang satu orang merangkap pekerjaan yang Laen dan ini harus dipertahankan dan lebih di tingkatkan lagi,
PENGUKUHAN BUNDA PAUD KECAMATAN DAN BUNDA PAUD DESA SE-KECAMATAN TERENTANG
18 November 2021Kegiatan Pengukuhan Bunda Paud dilaksanakan di Sungai Radak Dua, dengan dihadiri oleh Tim Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya Ibu Rosalina Muda Mahendrawan (Ibu Bupati Kubu Raya), Bapak Camat/yang mewakili, serta Penilik Pendidikan yang berada di kecamatan terentang turut hadir dalam kegiatan ini.
Kepala Desa Sungai Radak Dua (Buang Widiyanto) memberi sambutan hangat dalam kegiatan ini, dalam satu waktu dilaksanakan secara bersamaan 2 kegiatan Yaitu Pengukuhan Bunda Paud Kecamatan dan Kegiatan Safari Dakwah (BKMT) walapun kegiatan masih dalam suasan Covid-19 semua tim yang hadir dan peserta telah mematuhi Prokes yang berlaku. Bapak Kepala Desa sangat mendukung Untuk kegiatan ini yaitu dibidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maupun program-program lain yang bersentuhan langsung untuk mencerdaskan anak bangsa. Dalam sambutannya Kepala Desa Sungai Radak Dua akan memberi anggaran untuk berlangsungnya kegiatan atau pendidikan PAUD melalui Dana Desa dengan program Peningkatan pembelajaran, sarana belajar, sarana bermain, maupun kepada pendidiknya yang masih aktif mendidik Anak-anak maupun pendidik melalui Dana Desa. Dukunga itu sudah terbukti dengan adanya Renovasi Pembagunan PAUD yang terletak di Desa Sungai Radak Dua.
Dalam kesempatan ini Penilik Pendidikan yang dihadiri oleh Bapak Suhirlan M.Pd Memberi sambutan Untuk pengukuhan Paud dengan menjelaskan keterangan Paud yang berada di Kecamatan Terentang telah berada sebanyak 15 Bangunan dengan bagunan yang permanent maupun yang tidak permanent, penilih pendidikan berharap untuk PUAD yang belum permanent dan tidak layak dimohonkan untuk Instansi ataupun Desa-desa mendukung untuk pembagunan PAUD ini demi Anak-anak kita imbuh diakhir sambutannya.
Pak camat atau yang mewakili Selaku kepalan wilayah terentang, kepada Desa yang dilantik bunda Paudnya untuk memotivasi atau mendukung pendidikan paud masing-masing per paud dengan program-program yang berkualitas demi memajukan Pendidikan anak usia Dini.
Sambutan Bunda Paud Kabupaten, memberi sambutan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai alat mempermudah komunikasi di pendidikan anak dini untuk menjadi perhatian Dari Desa Masing-masing agar pendidikan di Kabupaten teruntuk PAUD lebih meningkat. Pembangunan paud bukan hanya kewajiban Desa akan tetapi kewajiban bersama baik masyarakat maupun pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Selain pendidikn ada layanan pendidikan, Layanan Kesehatan, kesejahteraan. Pendidikan Paud sama PKK Merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena terjalinnya komunikasi yang sangat dekat dengan anak-anak diusia dini.
#Admin Desa
















































































